Langitku di Makassar

Blog ini berceritra dibalik sebuah peristiwa,keajaiban kehidupan yang kulalui selama hidupku..Ada saja hal yang terselip pada sebuah kehidupan..maka kutulislah dalam sebuah karangan kehidupan..juga ada kisah hati..selamat membaca....

Sabtu, 07 Juli 2007

Kanal Seribu Jembatan


Kota Makassar sejak tahun 90-an silam telah terbagi dua setelah pemerintah setempat membangun sungai buatan atau kanal. Terusan kanal inilah yang membela Makassar menjadi dua bagian, Makassar Barat dan Makassar Timur. Saya kebetulan berada di lokasi Makassar Timur, yang juga tak jauh dari kawasan terusan kanal. Manpaat kanal sangat dirasakan oleh masyarakat Makassar sehingga tidak dikenal lagi adanya siklus lima tahaunan seperti di Jakarta. Kalau toh hujan deras banjir tak akan menenggelamkan rumah atau paha orang dewasa. Hanya sebatas betis, itupun hanya genangan.


Tapi sudahlah kita berceritera tentang kanal dan banjir. Ada hal yang cukup membuat saya kadang senang dan senyum melihat aktivitas di sepanjang terusan kanal Makassar. Adalah banyaknya jembatan yang dibangun oleh swadaya oleh masyarakat. Kalau toh boleh dikatakan, terusan kanal Makassar ini bisa digelar kanal seribu jembatan. Memang tidak sampai seribu, tapi kan istilah bos...


Kediamanku terletak di kawasan Jalan Landak Baru Makassar. Di kawasan ini saja, terusan kanal antara Jalan Landak Baru hingga Jalan Sultan Alauddin Pasar Pa'baeng-baeng Makassar terdapat tujuh jembatan.Padahal jaraknya hanya satu kilometer. Belum kawasan lain. Tapi itulah jembatan, akan selalu bermanpaat bagi manusia. Hanya dua yang menjadi kekhawatiran warga kanal adalah ketika terjadi perkelahian kelompok dan anak-anak yang bermain di jembatan ini. Jika terjadi perkelahian kelompok antar gank kanal maka dengan mudah mereka saling kejar. Sementara bagi anak-anak yang sering bermain di kawasan ini akan dengan mudah jatuh ke kanal. Beruntunglah, anak-anak kanal menjadikannya sebagai latihan buat berenang. Jembatan di terusan ini bentuknya bermacam-macam. Ada yang terbuat dari sepuluhan bambu kemudian disatukan. Memakai istilah bersatu kita teguh bercerai kita runtuh. Ada pula yang terbuat dari kayu yang cukup kuat, kemudian dicor layaknya jembatan beton. Daya tahannya bisa sampai tiga tahun. Jika sudah rewot, nah disinilah anak-anak makin senang bermain. Menjadi jembatan ini sebagai ayunan.


Kawasan terusan kanal yang terbanyak jembatannya adalah terusan antara Jalan Sultan Alauddin menuju Jalan Kumala. Begitupula antara jalan Masjid Raya menuju jalan Bawakaraeng. Masalahnya di dua lokasi ini terdapat dua pasar tradisional yang sangat ramai. Jadilah bolehlah terusan kanal Makassar ini disebut sebagai kanal seribu jembatan. Soalnya saya belum menyebut terusan lain. Siapa tau daerah lain terdapat kanal yang melebihi jumlah jembatannya kanal Makassar,maka sebaiknya menggunakan istilah kanal sejuta jembatan. Tak apa kan?


Soal banyaknya jembatan ini bukan lantaran pemerintah Makassar tidak sanggup membangun. Tapi inilah bentuk solidaritas atau semangat gotong royong yang masih terpatri dalam jiwa orang-orang semi modern yang hidup di perkotaan seperti kota Makassar. Entah sampai kapan semangat seperti ini masih bergelora?mungkin jika kawasan kanal ini sudah dibangun gedung pencakar langit,perumahan elite,pusat perkantoran atau mall-mall. Dan jika benar hal itu akan terjadi maka tak ada lagi anak-anak kanal yang terjatuh hingga ke kanal bercampur lumpur lalu tubuhnya berwarna kehitaman. Galak tawa dari rekannya tak terlihat lagi sebagai tanda kegembiraan dan kegirangan. Tawa itu akan tergantikan oleh tawa bahak konglomerat,yang perutnya buncit lalu berkacak pinggang. Melihat orang-orang menangis karena tergusur.


Tapi ini belum terencana bahkan belum ada perencanaan dari pemerintah kota Makassar. Jadi kanal seribu jembatan masih bakal terlihat. Dan pada bulan Agustus depan akan semakin marak lagi karena akan dihiasi bendera kebangsaan,spanduk merah putih dan gapura. Sekali lagi, rakyat kanal memperlihatkan kepeduliannya buat bangsa ini.


****editor4no7/7/7)

1 Komentar:

Pada 18 Agustus 2007 pukul 06.42 , Anonymous Anonim mengatakan...

sukurlah sekarang kanal sudah bersih,mudah-mudahan kebersihan ini awet

 

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda