Langitku di Makassar

Blog ini berceritra dibalik sebuah peristiwa,keajaiban kehidupan yang kulalui selama hidupku..Ada saja hal yang terselip pada sebuah kehidupan..maka kutulislah dalam sebuah karangan kehidupan..juga ada kisah hati..selamat membaca....

Minggu, 08 Juli 2007

Jeritan di tengah Malam


Mendengar atau membaca kalimat jeritan di tengah malam pasti yang dalam benak kita adalah lolongan burung hantu atau lolongan anjing. Sehingga membuat bulu kuduk merinding karena ketakutan.


Tapi malam di Makassar, jeritan tengah malam bukan teriakan lolongan anjing atau burung hantu. Melainkan teriakan penjual kacang goreng. "canggoreeeng....canggoreeeng......"Begitulah suara teriakan penjual kacang goreng saat melintas. Teriakan penjual kacang goreng ini sangat merdu karena di saat yang bersamaan terdengar suara nyaring lampu penerang. Jika pada tengah malam, tak terdengar lagi suara kendaraan maka teriakan penjual kacang ini makin halus dan menjadi penghibur buat telinga kita.


Penjual kacang goreng di Makassar akan terlihat jika pada musim kemarau seperti sekarang ini.Nyaris tak akan kita temui jika musim hujan. Bukan karena penjual kacang ini takut hujan, tapi lantaran lampu penerang yang ia gunakan pasti bakal mati jika terkena hujan. Begitupula kacang goreng yang hendak ia jual. Sudah pasti akan basah.


Sebenarnya bukan hanya kacang yang mereka jual. Di atas gerobak tersebut juga terdapat sejumlah cemilan untuk malam hari. Seperti gogos atau semacam lemper dan telur asin. Pokoknya, akan makin nikmat jika menjadi cemilan pada tengah malam. Kalau begadang di Makassar, cobalah menikmati racikan "hantu" kacang goreng Makassar.


***editor4no08/07/07***

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda