Langitku di Makassar

Blog ini berceritra dibalik sebuah peristiwa,keajaiban kehidupan yang kulalui selama hidupku..Ada saja hal yang terselip pada sebuah kehidupan..maka kutulislah dalam sebuah karangan kehidupan..juga ada kisah hati..selamat membaca....

Senin, 09 Juli 2007

Daeng Becak dan Badik


Hampir semua kota menengah di Indonesia mempunyai transportasi tradisional yang disebut becak. Meski bentuknya berbeda tapi tetap saja namanya becak. Di Gorontalo dan Manado warganya menyebut bentor atau becak motor. Bentuknya perpaduan antara motor dan becak.


Di Makassar hampir semua sudut jalan dilalui oleh becak. Bentuknya memang agak kecil dibanding becak yang ada di pulau jawa. Sadel atau tempat duduk pengayuh becak sejajar dengan body becak. Umumnya daeng becak di Makassar berasal dari Kabupaten Jeneponto Sulawesi-Selatan. Sehingga jika hendak menggunakan jasa becak cukup memanggil daeng becak.


Beberapa contoh cara komunikasi jika hendak menggunakan jasa becak "Daeng, Jalan Pettarani". Meski tidak disebut lokasinya atau kata nilai rupiahnya namun daeng becak sudah mengerti. Jika daeng becak menyebut nilai Rp. 2000, rupiah maka cobalah tawar sampai Rp. 1000 rupiah. Atau agar anda tidak dianggap orang baru di Makassar maka sebaiknya langsung saja menyebut nilai. Misalnya. "Daeng, Jalan Pettarani Rp. 750 nah.." Usahakan sedikit logat Makassar. Saat menyebut nilai, maka daeng becak menganggap bahwa pelanggan ini bukan orang baru di Makassar. Ya..bisa terhindarlah dari kecurangan daeng becak. Atau sedikit ngotot. Bilang "ah, kemarin saya naik becak cuma bayar Rp. 750." Ngobrolnya jangan ajak berdebat. Karena kalau berdebat atau nada suara kita lebih tinggi maka daeng becak akan meninggalkan kita. Pernah sekali saya nawar "Ah daeng..dekat sekaliji. Sana bisa dilihat dari sini"..Jawabannya daeng becak lebih enteng lagi "Sana langit di atas daeng.Bisa juga kita lihat"..
Jika ngobrol kita bersahabat dan saat daeng becak senyum dan memutar becaknya berarti daeng becak tersebut sudah sepakat. Rasa` persaudaraan telah mulai tumbuh.


Sehingga jika sudah seiya sekata dengan daeng becak Makassar maka kita tidak perlu lagi khawatir. Keselamatan dan keamanan penumpang bakal dijaga oleh daeng becak. Sekasar-kasarnya, atau segarang-garangnya daeng becak di Makassar tapi sangat menjaga dan menghargai penumpangnya. Di Makassar ada seorang tukang becak bernama Daeng Rani, rambutnya gondrong, tinggi, pakai kacamata hitam,bekas preman. Daeng Rani ini sangat terkenal di Makassar. Penumpangnya rata-rata perempuan. Soalnya, jika ada seseorang yang iseng terhadap penumpang maka Daeng Rani akan mengejar orang tersebut bahkan memukulnya.
Umumnya juga tukang becak di Makassar menyimpan badik atau parang di bawah tempat duduk. Gunanya, selain untuk jaga diri juga untuk keselamatan penumpang. Banyak daeng becak di Makassar juga digunakan jasanya mengantar-menjemput anak sekolah khususnya anak TK. Seperti yang dilakukan oleh St.Alifah A Tzahdiah. "Saya suka diantar daeng Tika ke sekolah. Tapi cepat sekali datang bela di rumah. Masih tidurki"Cerita Alifah.


****editor4no/09/07/07***

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda