Cuaca udara kota Makassar sejak dua terakhir ini terasa sangat sejuk. Beberapa warga Makassar pada malam hari terlihat menggunakan jaket sebagai selimut berjalan bagi tubuhnya. Kalau toh tidak menggunaka jaket, warga terlihat memakai switer atau kaos yang cukup tebal. Tak ada salahnya jika menyebut Makassar dilanda musim dingin. Ya, khas musim dingin ala Indonesia. Tapi jangan berpikir musim dingin yang terjadi di Makassar ini sama musim dingin ala Eropah, sebagian Asia seperti Jepang apalagi Tibet.
Yang jelas, udara sejuk yang melanda Makassar membuat warga terlihat sangat segar. Sejuknya udara Makassar bahkan terasa hingga ke tulang-tulang badan. Jika di kampung-kampung Bugis-Makassar para orang tua menyebutnya tikke'. Entah apa artinya. Bahkan orang tuaku pun seringkali menyebut seperti itu. Yang jelas, jika sudah terjadi musim seperti ini maka warga Sulawesi-Selatan sudah memastikan benar-benar 100 persen musim kemarau. Tak ada lagi hujan rintik bahkan hujan deras seperti bulan lalu.
Udara sejuk seperti ini akan sangat terasa sekitar jam 20.00 sampai 08.00 wita. Makin laru malam udaranya makin dingin. Apalagi jika sudah subuh hari. jika mendekati jadwal sholat subuh, kaki terasa sangat sulit untuk diangkat. Terbayang saat air menyentuh tangan, seolah air tersebut mengalir hingga ke dalam tubuh. Sungguh badan akan menggigil.
Sementara itu kumbang atau tanaman hias di halaman-halaman taman tumah warga juga makin terlihat mekar. Apalagi jika diberi tonikum pada sore hari, maka akan makin mekar karena cuaca sangat mendukung. Mekarnya kuncup bunga di tanaman makin membuat warga kesulitan untuk tidur karena terasa mengalihkan pandangan dari bunga yang tengah mekar itu. Jadi sekali lagi tak ada salahnya bila warga Makassar mengucapkan "Selamat Datang Musim Dingin khas Indonesia"
***editor4no/10/07/07***
0 Komentar:
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda