Pekan ini isu soal pendidikan terus menjadi buah bibir. Bahkan bisa mengalahkan isu kekalahan sepak bola Indonesia dari Korea Selatan yang berakhir Rabu malam. Kekalahan Indonesia memang menyakitkan.Tapi sungguh sangat menyakitkan menyaksikan nasib pendidikan di negeri ini.
Anak-anak yang tampil dalam foto tulisan ini sejak lahir pasti tidak menghendaki akan menjadi pengemis atau anak jalanan. Sama dengan kita yang telah dewasa. Selama ini kita seringkali mendengar pendakwa moral dan religi bahwa ini adalah nasib.
Tapi bukankah Tuhan telah mengatur dunia bahwa ada yang disebut pemimpin yang mengatur sebuah negara dan menjadi wakil Tuhan di dunia. Sungguh, jika pemimpin kita sadar bahwa mereka adalah umara' sesuai istilah Islam maka mereka pasti akan serius memimpin bangsa. Tidak KKN.
Jika pemimpin kita serius memimpin bangsa, mengatur uang negara dengan baik maka saya sangat yakin anak-anak seperti ini tidak terlihat lagi di jalan. Mereka pasti sudah akan bersekolah dengan seusianya. Membawa tas,pensil, buku dan merasakan seorang guru-tanpa tanda jasa. Tertawa riang,saling mengejar. Bukan dengan membawa topi lalu mendatangi warkop-warkop atau keramaian untuk mengemis. Demi hidup. "Saya tidak pernah makan."jerit pengemis yang memakai baju kuning di atas. Aku tanya. "sudah berapa lama kamu tidak makan?'' bertiga sangat anak jalanan ini menjawab bahwa sudah empat hari. Aku malah tertawa mendengar. Bukankah kalau sudah empat hari tidak maka, maka akan mati? ya..secara logika kesehatan kan?..
Yah..beginilah nasib anak-anak di Indonesia. Jangankan bersaing atau untuk pintar bersama anak-anak yang sekolah? menjadi pengemis saja sungguh sangat tidak rasional. Lalu akan jadi apa mereka ke depan?
Bukankah negara sesuai Undang-undang diperintahkan untuk menjaga mereka,membiayai mereka lalu menyekolahkan. Ah...kalimat terakhir ini semua orang sudah mahfum. LSM,profesional,kaum pendidik semuanya seringkali menyebut kalimat undang-undang tadi.
****editor4no/07/07***
0 Komentar:
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda