Langitku di Makassar

Blog ini berceritra dibalik sebuah peristiwa,keajaiban kehidupan yang kulalui selama hidupku..Ada saja hal yang terselip pada sebuah kehidupan..maka kutulislah dalam sebuah karangan kehidupan..juga ada kisah hati..selamat membaca....

Senin, 16 Juli 2007

Calo' Berhati Pengamen

Tiga pekan ini naunsa warung kopi di Warkop Anas Jalan Pelita Raya Makassar nampak berbeda. Ada nuansa baru atas kehadiran seorang pelanggan yang sebenarnya tidak terlalu gandrung dengan kopi apalagi susu. Pelanggan itu tidak lain seorang broker atau calo'. Kehadiran seorang broker istilah bekennya para calo di warung kopi adalah hal yang lumrah karena memang salah mangkal broker jalanan adalah di Warkop.

Calo' ini boleh disebut pemula.Karena selama ini, Wawan nama broker pemula ini adalah seorang pengamen di kawasan Benteng Rotterdam Makassar. Wawan adalah jebolan Makassar Trotoar Music, MTM sebuah group musik alternativ pada zaman Orde Baru silam. Karena kondisilah, membuat Wawan memilih jalur sendiri dan kini memulai kariernya sebagai broker.
Ketika tiba di Warkop Anaz, Wawan nampak terlihat malu-malu dan agak segan.Soalnya, selama ini Warkop Anaz banyak dihuni oleh wartawan di Makassar.Mendekat,ngobrol sambil memanikan gitar akhirnya Wawan akrab dengan wartawan dan penghuni Warkop Anaz. Maka mulailah ia memainkan jurus. Sebagai broker pemula, wawan nampak karas memainkan perannya sebagai broker. Kadang “mangsanya” hanya tertawa mendengar silat lidah Wawan ketika menawarkan sesuatu. Mulai Motor,salon mobil,sepedea,Handphone hingga barang elektronik lainnya ditawarkan oleh Wawan.
Tapi selama sepekan ini, jualan wawan yang laris manis adalah motor. Itupun “mangsanya” adalah rata-rata wartawan. Pekan kemarin, tercata lima motor yang laku dijual oleh broker dadakan ini. Mulai dari harga Rp. 1,5 juta hingga Rp. 6 juta rupiah. Pelanggan Warkop menggunakan jasanya karena wawan terbilang gesit saat menguru jual beli motor ini. Motor bekas dapat dijual pada pagi hari dan akan terganti dengan motor baru berbagai merk pada sore hari “Tapi tunggu dulu. Semuanya serba kredit” Ujar Yusuf Ahmad, Fotografger Reuters di Makassar yang akan mengganti motornya Suzuki Thunder 125. Memang, rata-rata wartawan yang menjual motornya karena sudah uzur. Seperti motor miloik Ruzal Randa wartawan SCTV. Selain motornya sudah uzur tahun 2001,juga nampak sudah rusak. Kilometer sudah hilang, kaca spion telah patah,ban depan-belakang telah gundul. Wawan lalu menghargai Rp. 1,5 juta dan diganti motor Honda Revo.
Wawan, si calo pemula ini tidak menerapkan target fee jika barang jualannya telah laku. 'Tergantung kemurahan hati saja” kata wawan. Wajar jika Wawan masih malu-malu menerapkan fee terhadap “mangsanya”. Selain masih pemula juga karena memang seperti itulah perangai para pengamen. Jadi sifat-sifat pengamennya masih saja melekat dalam melakoni profesi barunya ini.
Di Makassar sendiri para pemilik showroom mobil umumnya melalui tahapan sebagai calo pemula. Bahkan ada yang memulai kariernya sebagai tukang tagih mobil yang bermasalah. “Dari situ saya tau jalur jual beli mobil”kata Haji Muazzakkar, yang kini mempunyai dua showroom di Makassar. Bahkan Muzakkar kini mempunyai aset Rp. 3 Milyar. Mulanya, ia hanya seorang tukang tagih dan tidak tamat sekolah dasar. Pria bugis itu, nyaris tiap tahun naik ke tanah suci.
Keberhasilan sejumlah calo mobil tersebut juga terpatri dalam hati Wawan. Siapa tau kelak, Wawam tidak lagi menawarkan motor tapi juga sudah berani menawarkan mobil mewah dan mempunyai sejumlah showroom. Sebuah pekerjaan rakyat yang berhasil tanpa merampas duit negara.

***editor4no16/07/07***