Langitku di Makassar

Blog ini berceritra dibalik sebuah peristiwa,keajaiban kehidupan yang kulalui selama hidupku..Ada saja hal yang terselip pada sebuah kehidupan..maka kutulislah dalam sebuah karangan kehidupan..juga ada kisah hati..selamat membaca....

Minggu, 19 Agustus 2007

Adu Balap Daeng Becak



"Memangna motorji dan mobil yang bisa balap"?"haha...artinya Emangnya hanya motor dan mobil yang bisa balap?...itulah sekelumit kalimat sejumlah daeng becak di Makassar yang mengikuti balapan di kawasan Jalan Bandang Makassar. Ya,lagi-lagi momentum kemerdekaan RI yang menjadi alasan pemersatu para tukang becak ini untuk mengayuh secepat kilat roda becaknya.


Seharian penuh ratusan daeng becak ini menikmati kegemarannya sebagai tukang becak.Tak peduli becak bakal rusak, daeng-daeng berdarah Makassar ini rela mempreteli becaknya untuk iktu berlomba. Mulai dari atapnya, ban hingga rodanya-mereka ganti. Layaknya balap mobil dan motor. Daeng becak ini juga mempunyai team dan saling bantu. Bahkan tangan-tangan mereka sangat cekatan mengganti beberapa peralatan becaknya sebelum ikut bertanding.


Suasana panas?tentulah sangat terasa. Apalagi dilakukan di siang bolong-plus darah-darah mereka lagi mendidih pastilah sering terjadi adu mulut diantara mereka. Keluarlah kata-kata makian khas orang Makassar "Sundala'-Suntili'. Ka'bulampe...(maaf,jangan diucapkan di luar konteks tulisan ini.)Huuuu...jika kata-kata khas ini telah terlontar maka penonton pun ikut tertawa dan berteriak Huuuuuuuu........teriakan ini rupanya sangat ampuh membuat dingin darah daeng becak. Tapi sepanas-panasnya darah daeng becak ini-mereka tak sempat adu jotos.


Suasana di arena balapan bagaikan terjadi perlombaan balap motor. Bahkan boleh dikatakan lomba ini lebih menarik.Hal ini terlihat dari berjubelnya penonton. Pengendara mobil dan motor yang melintas pun harus singgah menyaksikan atraksi kendaraan tradisional Makassar ini.

***99no***



***99no****

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda