Langitku di Makassar

Blog ini berceritra dibalik sebuah peristiwa,keajaiban kehidupan yang kulalui selama hidupku..Ada saja hal yang terselip pada sebuah kehidupan..maka kutulislah dalam sebuah karangan kehidupan..juga ada kisah hati..selamat membaca....

Kamis, 09 Agustus 2007

Tema Cinta pada Pilkada Sulawesi-Selatan

Cinta atau kasih sayang bukan hanya menjadi tema dalam sebuah asmara atau percintaan antara dua sejoli. Dua kata itu kini sudah melekat atau menjadi padanan kalimat dalam kampanye Pilkada gubernur Sulawesi-Selatan.

Pertama-tama yang menggunakan kata cinta itu adalah pasangan Amin Syam-Mansur Ramli. Paket ini menggunakan kata ASMARA, kepanjanganna Amin Syam-Mansur Ramli. kemudian disusul paket Syahrul Yasien Limpo-Agus Arifin Nu'mang menggunakan kata SAYANG yaitu Syahrul-Agus.

Sampai dipelosok Sulawesi-Selatan, spanduk-spanduk kedua pasangan ini tertera dua kata tadi yakni Asmara dan Sayang. Kalau menyimak kedua kata tersebut maka sudah seyogyanya Pilkada di daerah tersebut bakal menjadi lebih harmoni,penuh cintai damai. Logikanya memang harus seperti itu.

Tapi hal ini belum menjanjikan. Soalnya, empat bulan menjelang Pilkada-riak-riak perpecahan,kericuhan,saling menyindir kini sudah mulai terlihat. Saling balas spanduk dan kalimat kerapkali terjadi. Bahkan pemasangan baliho besar pun nyaris tiap hari berubah. Tak ada yang mau kalah dalam hal jumlah baliho dan besarnya baliho. Sejak awal tahun ini, saling rusak baliho juga sudah mulai terlihat. Di beberapa daerah bahkan di kota Makassar sendiri, baliho milik Asmara dan Sayang terlihat comblang. Ada yang sengaja dijatuhkan, di rusak bahkan dibakar. Entah, apakah ini sengaja dilakukan oleh pihak ketiga, atau massa kedua kubu saling merusak. Tapi adapula yang menilai, kerusakan itu sengaja dilakukan oleh pendukung masing-masing yang merusak baliho mereka sendiri. Tujuannya, menggunakan logika terbalik. Jika baliho Sayang rusak, maka serta merta penilaian orang bahwa yang merusaknya adalah tim Asmara. Begitupula sebaliknya. Ya...mencari atau mencuri perhatian dan simpati masyarakat.

Dua kandidat ini memang saling mengancam,saling sikut. Mulai dari mutasi di Pemprov Sulsel,penggunaan kas Pemprov hingga kalimat pedas dan saling sindir nyaris tiap hari keluar dari mulut sang kandidat ini. Soalnya, keduanya sama-sama pejabat. Amin Syam adalah gubernur sementara Syahrul wakil gubernur. Kini keduanya bersaing. Nyaris, sudah tiga tahun kedua pejabat ini tidak maksimal lagi mengurusi kepentingan rakyat. Gubernur Amin Syam, malah setiap saat menghadiri acara penamatan TK, pelantikan ketua RT hingga pelepasan santri di kampung-kampung. Dulu, cara-cara ini tidak pernah dilakukan. Lagi-lagi, rakyat hanya dibutuhkan saat akan pemilihan..

****ano****

1 Komentar:

Pada 17 Agustus 2007 pukul 04.13 , Anonymous Anonim mengatakan...

Tulisan2 ta' bagus Cess. Salama' dan salam kenal..

 

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda