Langitku di Makassar

Blog ini berceritra dibalik sebuah peristiwa,keajaiban kehidupan yang kulalui selama hidupku..Ada saja hal yang terselip pada sebuah kehidupan..maka kutulislah dalam sebuah karangan kehidupan..juga ada kisah hati..selamat membaca....

Selasa, 11 September 2007

Tradisi Kumpul di Laut Jelang Ramadhan

Menjelang bulan ramadhan tidak hanya pekuburan yang banyak diziarahi masyarakat muslim di Indonesia. Berbagai aktivitas warga sudah berlangsung sejak sepekan terakhir ini. Di kota Makassar salah satu tradisi yang dilakukan oleh warga adalah mendatangi obyek wisata khususnya wisata yang berada di pantai atau laut.

Warga Bugis-Makassar menyebutkan minggu terakhir. Menggunakan kata minggu karena memang warga memilih hari minggu untuk menggelar tradisi itu. Jadi, jika bulan ramadhan makin dekat maka tepatnya pada hari minggu ribuan warga bugis makassar akan terlihat tumpah di kawasan obyek wisata pantai.


Seperti yang terlihat di kawasan Tanjung Bayam Makassar-teruasan losari Makassar. Ribuan warga baik yang berasal dari kota Makassar,Maros,Gowa hingga Takalar mengunjungi lokasi ini. Mereka membawa keluarganya, tetangga hingga sekampung untuk beramai-ramai mendatangi kawasan Tanjung Bunga ini. Ada yang menginap, adapula yang tiba pada hari Minggu pagi. Mereka membawa bekal dari rumah masng-masing untuk dinikmati di kawasan tersebut.

Sebenarnya tradisi ini bukanlah semacam ritual atau budaya yang lahir dari pertapaan sehingga masyarakat menjadikan sebagai kepercayaan untuk memasuki bulan Ramadhan. Apalagi di lokasi sama sekali tidak ditemukan acara ritual atau semacamnya. Meski tradisi ini sudah turun temurun dari tahun ke tahun. Alasannya sangat sederhana, katanya ini salah satu perayaan duniawi sebelum memasuki bulan yang benar-benar mementingkan akhirat atau amal ibadah. Ada juga yang menilai, terakhir kalinya warga makan siang,minum dna ramai-ramai sebelum memasuki bulan Ramadhan setiap tahun.


Jadi jangan heran ketika tradisi ini berlangsung, warga sekampung membawa bekal bahkan memasak di sekitar lokasi wisata. Ada yang membawa ikan,ayam dan lauk pauk. Mereka makan di lokasi tersebut bagai makan bersama satu keluarga. Sehingga yang terlihat persaudaraan antara warga yang jumlahnya mencapai ribuan orang.


****ano,10/09/07***






0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda